jangan ngasal ya kak
![](https://id-static.z-dn.net/files/d2a/7292eea94dfddaa9573596bec9d88ea9.jpg)
Jawaban:
mad wajib muttasil
Penjelasan:
Pada dasarnya mad itu dibagi menjadi 2 , yaitu mad thabi'i ( mad asli ) dan mad far'i ( cabangnya atau bagianya ).
PEMBAHASAN :
Mad secara bahasa berarti melanjutka atau melebihkan. secara istilah berarti tanda bubyi panjang dalam bahasa arab.
PENJELASAN HUKUM MAD
1. Mad Thabi’i ( مَدْ طَبِيعِي )
Apabila ada alif ( ا ) terletak sesudah fathah atau ya’ sukun ( ي ) sesudah kasrah ( ―ِ ) atau wau ( و ) sesudah dhammah ( ―ُ ) maka dihukumi mad thabi’i . Mad artinya panjang , thabi’i artinya : biasa.
Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif contoh :
كتَا بٌ - يَقُوْلُ - سمِيْعٌ
2. Mad Wajib Muttashil ( مَدْوَاجِبْ مُتَّصِلْ )
Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah ( ء ) didalam satu kalimat atau kata. Cara membacanya wajib panjang sepanjang 5 harakat atau dua setengah kali mad thabi’i ( dua setengah alif ).
3. Mad Jaiz Munfashil ( مَدْجَائِزمُنْفَصِلْ)
Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah (ء ) tetapi hamzah itu dilain kalimat . Jaiz artinya : boleh . Munfashil artinya terpisah .
Cara membacanya boleh seperti mad wajib muttashil, dan boleh seperti mad thobi’i saja .
4. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ( مَدْﻻَزِمْ مُثَقَّلْ كِلْمِي )
Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan tasydid di dalam satu perkataan, maka cara membacanya harus panjang selama 3 kali Mad Thabi’i atau 6 harakat.
5. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ( مَدْﻻَزِمْ مُخَفَّف كِلْمِي )
Apabila ada mad thobi’I bertemu dengan huruf mati (sukun), maka cara membacanya sepanjang 6 harakat .
6. Mad Layyin ( مَدْ لَين )
Apabila ada wau sukun ( و ) atau ya’ sukun ( ي ) sedang huruf sebelumnya yaitu berharakat fathah, maka cara membacanya sekedar lunak dan lemas .
7. Mad ‘Aridl Lissukun ( مَدْ عارِضْ لِلسُّكوُنِ )